BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tanaman membutuhkan makanan untuk
hidup, makanan untuk tanaman disebut unsur hara. Dalam hidupnya tanaman paling
sedikit membutuhkan 16 macam unsur, 3 unsur (oksigen, hidrogen dan
karbondioksida) diperoleh dari udara, sementara 13 lainnya diserap tanamam
melalui tanah. Ke-13 unsur ini dibagi menjadi 2, yaitu: unsur hara makr, dan
unsur hara mikro.
Unsur hara makro adalah unsure hara
yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang banyak. Sedangkan unsure hara mikro
adalah unsure hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sedikit. Unsure
hara makro terdiri dari Karbon (C),
Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca),
Magnesium (Mg), Belerang (S). Unsure hara mikro terdiri dari Besi (Fe), Mangan
(Mn), Boron (B), Mo, Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl).
Unsure hara tersebut merupakan unsure hara
essensial, yaitu unsure hara yang sangat dibutuhkan tanaman dan tidak dapat
digantikan unsure yang lainnya, serta takaran atau jumlah yang sesuai. Unsure
hara bias didiambil oelh tanaman dari udara melalui stomata dan lentisel dan
unsure hara juga dapat diambil oleh tanaman dari tanah melalui akarnya.
Setiap
unsure hara tersebut memiliki fungsinya tersendiri bagi pertumbuhan maupun
perkembangan tanaman. Setiap tanaman harus mendapatkan seluruh unsure tersebut,
karena hilangnya atau tidak terpenuhinya salah satu unsure hara maka pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut
akan mengalami gangguan.
Unsur
hara terdiri dari dua kategori, yaitu unsure hara tersedia dan unsure hara
tidak tersedia. Tanaman hanya bisa memanfaatkan atau mengambil unsure hara yang
tersedia saja. Namun unsure hara tidak tersedia tidak bisa dimanfaatkan atau
dimanfaatkan oleh tanaman karena unsure hara tidak tersedia tersebut merupakan
unsure hara yang dijerap oleh tanah atau bentuk dari unsure hara tersebut bukan
dalam bentuk ion yang dapat diserap tanaman. Jadi walaupun jumlah hara didalam
tanah banyak namun dalam bentuk tidak tersedia maka tanaman akan tetap
mengalami kekurangan hara. Faktor yang mempengaruhi ketersediaan hara adalah pH
tanah. Ketersediaan hara maksimum pada tanah terjadi pada tanah yang memiliki
pH netral atau pH 6.5 – 7,5.
Untuk
mengatasi kekurangan hara pada tanah, maka dilakukan kegiatan pemupukan. Namun
jumlah atau dosis pupuk yang diberikan pada tanah harus sesuai kebutuhan
tanaman. Sedangkan untuk menguragi ketidaksediaan hara pada tanah dapat
dilakukan dengan cara mengendalikan pH tanah.
1.2
Tujuan
Tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui fungsi dari setiap unsure
hara bagi tanaman dan dampaknya bagi tanaman jika mengalami kekurangan unsure
hara tersebut.
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
Unsure
hara merupakan zat essensial bagi tanaman yang menpengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan fisiologis tanaman. Unsure hara juga disebut unsure essensial
karena setiap unsure hara tersebut harus ada dalam jumlah tertentu bagi
tanaman. Unsure hara rerdiri atas dua macam berdasarkan kebutuhan tanaman akan
unsure tersebut, yaitu unsure hara makro dan unsure hara mikro. (Yusuf, 2009).
Unsure
hara makro adalah unsure hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak yaitu
besar dari 500 ppm. Unsure hara makro terdiri dari Karbon (C), Hidrogen (H),
Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium
(Mg), Belerang (S). sedangkan unsure hara mikro mikro adalah unsure hara yang
dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sedikit atau kurang dari 100 ppm. Unsure
hara mikro terdiri dari Besi (Fe),
Mangan (Mn), Boron (B), Mo, Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl). (Ardi,
2007).
Setiap unsure tersebut memiliki fungsi tesendiri
pada pertumbuhan dan perkembangan fisiologis tanaman. Kekurangan atau
ketidaksediaan salah satu unsure hara maka akan terjadi gangguan pada
pertumbuhan dan perkembangan fisiologis tanaman tersebut. Hal ini disebabkan
kerena setiap unsure memiliki fungsi tersendiri dalam proses metabolism
tanaman, maka apabila salah satu fungsi tidak terpenuhi maka semua proses
metabolism tanaman akan terganggu. (Wahono, 2011)
A.
Unsur Hara Makro
Unsure hara makro diambil tanaman dari udara dengan
melaui stomata pada daun tanaman maupun dari tanah melalui akar tanaman. Unsure
hara hara diambil tanaman dari udara adalah karbon dan oksigen yang jumlahnya
tidak terbatas, sedangkan hydrogen, nitrogen, fospor, kalium, kalsium,
magnesium dan belerang diambil tanaman dari dalam tanah, yang jumlahnya
terbatas.
1.
Hidrogen (H)
Keberadaan hydrogen bagi tanaman sangat penting,
yaitu sebagai sumber energy dalam peruses fotosintesis baik fotosistem I maupun
fotosistem II, hydrogen ini diperoleh tanaman bersamaan dengan air dengan
bantuan cahaya biru dari cahaya matahari maka unsure H akan lepas dari H2O,
melalui sitem yang disebut hidrolisis. Hydrogen ini juga berfungsi sebagai
salah satu bahan untuk membuat karbohidrat (C6H12O6),
dimana karbihidrat merupakan sumber energy berikutnya bagi tanaman, yaitu
penghasil ATP melalui system glikolisis.
Keberadaan unsure hydrogen bagi tanaman tergantung
jumlah air yang ada di dalam tanah. Air sangat penting bagi tanaman selain
penghasil hydrogen, air juga berperan sebagai pelarut zat hara di dalam tanah
sehingga tanaman bisa menyerap zat hara tersebut. Kekurangan air maka akan
menyebabkan kelayuan bagi tanaman bahkan kematian bagi tanaman. Hal ini
disebabkan fotosintesis terganggu karena sumber energinya tidak ada dan zat
hara tidak bisa diserap tanaman karena zat hara tidak dalam bentuk terlarut
atau berbentuk ion-ion.
2.
Nitrogen (N)
Fungsi hydrogen bagi
tanaman adalah untuk pertumbuhan vegetative (untuk memperbesar, mempertinggi,
dan menghijaukan daun), nitrogen juga berfungsi untuk menyusun klorofil dan
daun. Nitrogen juga sebagai bahan untuk mensintesa asam amino dan protein bagi
tanaman.
Kekurangan unsure
nitrogen akan menyebabkan tanaman akan mengalami pertumbuhan lambat/kerdil,
daun akan menjadi bewarna hijau kekuningan, ukuran daun sempit atau kecil, dan
daun akan cepat gugur. Selain kekurangan berdampak buruk bagi tanaman,
kelebihan unsure nitrogen juga tidak baik bagi tanaman. Kelebihan unsure
nitrogen akan menyebabkan tanaman akan tumbuh sekulen atau tanaman kegemukan,
lemas dan mudah roboh serta mudah terserang penyakit. Selain itu juga dapat menyebabkan
tanaman menjadi lambat berbuah dan lambat masak.
3.
Fosfor (P)
Fungsi unsure fosfor (P) bagi
tanaman dalah untuk pertumbuhan akar, pembungaan, pemasakan buah/biji/gabah.
Unsur P juga berfungsi untuk penyusunan inti sel, lemak dan protein. Selain itu
unsure P juga berfungsi untuk meransang pembelaan sel tanaman dan memperbesar
jaringan sel.
Kekurangan unsure P dapat
menimbulkan daun menjadi nampak tua warnanya menjadi merah kecoklatan. Tepi
daun, cabang dan batang terdapat warna kecoklatan yang lama-lama menjadi
kuning. Serta pembentukan buah/biji berkurang dan pertumbuhan tanaman menjadi
kerdil.
4.
Kalium (K)
Kalium berfungsi untuk
mempengaruhi kwalitas (rasa, warna dan bobot) buah serta bunga, menambah daya
tahan tanaman terhadap kekeringan, hama/penyakit,mempercepat pertumbuhan
jaringan meristem, menbantu pembentukan protein dan karbohidrat (katalisator).
Selain itu kalium juga berfungsi dalam dalam proses fotosintesis, pengangkutan
hasil asimilasi, enzim dan mineral termasuk air. Serta untuk menungkatkan daya
tahan tanaman terhadap serangan penyakit.
Kekurangan Kalium pada
tanaman dapat menyebabkan daun mengerut atau mengeriting terutama pada daun
tua, daun akan berwarna ungu lalu mengering lalu mati, Daya tahan/kekebalan
tanaman terhadap penyakit menjadi berkuran. Selain itu batang tanaman menjadi
lemas atau mudah rebah dan timbul bercak coklat coklat pada pucuk daun.
5.
Kalsium (Ca)
Fungsi Kalsium adalah untuk menyusun
klorofil, kalsium juga dibutuhkan enzim untuk metabolis karbohidrat, serta
mempergiat sel meristem. Serta kalsium juga berperan dalam mengotrol membuka
dan menutupnya stomata. Kekurangan Kalsium adalah terjadinya dis-integrasi pada
ujung-ujung tanaman (ujung batang, akar, dan buah) sehingga ujungnya
menjadi mengering atau mati, tunas daun yang masih muda akan tumbuh abnormal.
6.
Magnesium (Mg)
Berfungsi untuk transportasi fosfat,
mengaktifkan enzim tansposporilase, menciptakan warna hijau pada daunkarena
magnesium merupakan unsure pembentuk zat hijau daun atau klorofil pada daun, membentuk
karbohidrat, lemak/minyak.tanda-tanda kekurangan magnesium yaitu menguningnya
daun yang dimulai dari ujung sampai bagian bawah daun.
7.
Belerang atau Sulfur (S)
Fungsi dari belerang adalah sebagai
unsure pembentuk asam amino, tiamin, dan biotin. Tiamin dan biotin sangat
penting sebagai vitamin, belerang juga berfungsi untuk pembentukan bintil akar
pada kacang-kacangan dimana bintil akar tersebut sangat penting untuk menambat
nitrogen ( bekerja sama dengan bakteri rhizobium). Kekurangan belerang
gejalanya sangat mirip dengan kekurangan nitrogen sehingga sangat sulit
membedakannya, yang membedakanya kuning pada kekurangan belerang sedikit
mengkilap.
B.
Unsur Hara Mikro
Unsure hara mikro adalah unsure hara essensial yang
dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah sedikit. Walaupun dibutuhkan dalam jumlah
sedikit, namun keberadaan unsure hara mikro ini tidah dapat diabaikan. Seelain
kekurangan unsure hara mikro dapat meninbulkan dampak bagi tanaman, kelebihan
unsure hara mikro juga tidak dikehendaki oleh tanaman karena kelebihan unsure
hara mikro dapat menjadi racun bagi tanaman.
1. Besi (Fe)
Besi (Fe) berfungsi untuk
pembentukan klorofil, protein, enzim, dan berperanan dalam perkembangan
kloroplas. Fungsi lain Fe ialah sebagai pelaksana pemindahan electron dalam
proses metabolisme. Kekurangan Fe menyebabakan terhambatnya
pembentukan klorofil dan akhirnya juga penyusunan protein menjadi tidak
sempurna Defisiensi Fe menyebabkan kenaikan kaadar asam amino pada daun dan
penurunan jumlah ribosom secara drastic. Penurunan kadar pigmen dan protein
dapat disebabkan oleh kekurangan Fe. Juga akan mengakibatkan pengurangan
aktivitas semua enzim.
2. Mangan (Mn)
Mangan berfungsi untuk
penyusunan klorofil, meransang perkecambahan, dan meransang pemasakan buah.
Selain itu Mn merupakan penyusun ribosom dan juga mengaktifkan polimerase,
sintesis protein, karbohidrat. Berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim
utama dalam siklus krebs, dibutuhkan untuk fungsi fotosintetik yang normal
dalam kloroplas,ada indikasi dibutuhkan dalam sintesis klorofil.
Kekurangan unsure Mn
antara lain : biji yang terbentuk akan sangat jelek, daun menguning dan
beberapa jaringan akan mati. Khusus pada tanaman berdaun lebar, interveinal
chlorosis pada daun muda mirip kekaratan Fe tapi lebih banyak menyebar sampai
ke daun yang lebih tua
3. Seng (Zn)
Seng dapat memberi
dorongan terhadap pertumbuhan tanaman karena diduga Zn dapat berfungsi untuk
membentuk hormon tumbuh. Selai itu Zn
juga berfungsi sebagai pengaktif enim anolase, aldolase, asam oksalat
dekarboksilase, lesitimase,sistein desulfihidrase, histidin deaminase, super
okside demutase (SOD), dehidrogenase, karbon anhidrase, proteinase dan
peptidase. Seng Juga berperan dalam biosintesis auxin, pemanjangan sel dan ruas
batang.
Kerurangan seng dapat
menyebabkan daun tanaman menjadi berwarna aneh-aneh misal kekuning-kuningan
atau pada daun yang sudah tua berwarna kemerahan . Kalau
diperhatikan dengan seksama cabang dan batangpun ikut terkena bencana yang
mengakibatkan terdapatnya lubang kecil-kecil, tanaman kerdil, ruas-ruas batang
memendek, daun mengecil dan mengumpul (resetting) dan klorosis pada daun-daun
muda dan intermedier serta adanya nekrosis.
Ketersediaan Zn menurun
dengan naiknya pH, pengapuran yang berlebihan sering menyebabkan ketersediaaan
Zn menurun. Tanah yang mempunyai pH tinggi sering menunjukkan adanya gejala
defisiensi Zn, terutama pada tanah berkapur.
4. Tembaga (Cu)
Kehadiran tembaga pada tanama belum
banyak diketahui, namun tembaga berfungsi untuk pembentukan klorofil, mengaktifkan
enzim sitokrom-oksidase, askorbit-oksidase, asam butirat-fenolase dan laktase. Selain
itu juga berperan dalam metabolisme protein dan karbohidrat, berperan terhadap
perkembangan tanaman generatif, berperan terhadap fiksasi Nitrogen secara
simbiotis dan penyusunan lignin
Hara
mikro Cu berpengaruh pafda klorofil, karotenoid, plastokuinon dan plastosianin.
Adapun
gejala defisiensi / kekurangan Cu antara lain : daun tidak merata dan daun
sering layu, malah terkadang klorosis, pembungaan dan pembuahan terganggu,
warna daun muda kuning dan kerdil, daun-daun lemah, layu dan pucuk mongering
serta batang dan tangkai daun lemah.
5. Molibden (Mo)
Molibden diserap dalam
bentuk ion MoO4-. Variasi antara titik kritik dengan toksis relatif besar. Bila
tanaman terlalu tinggi, selain toksis bagi tanaman juga berbahaya bagi hewan
yang memakannya. Hal ini agak berbeda dengan sifat hara mikro yang lain. Pada
daun kapas, kadar Mo sering sekitar 1500 ppm.
Gejala yang timbul karena
kekurangan Mo hampir menyerupai kekurangan N. Kekurangan Mo dapat menghambat
pertumbuhan tanaman, daun menjadi pucat dan mati dan pembentukan bunga
terlambat. Gejala defisiensi Mo dimulai dari daun tengah dan daun bawah. Daun
menjadi kering kelayuan, tepi daun menggulung dan daun umumnya sempit.
Bila defisiensi berat, maka lamina hanya terbentuk sedikit sehingga kelihatan
tulang-tulang daun lebih dominan.
6. Boron (B)
Unsur boron berfungsi menangkut
karbohidrat kedalam tubuh tanaman dan menghisap unsur kalsium. Selain itu boron
berfungsi dalam perkembangan bagian-bagian tanaman untuk tumbuh aktif. Pada
tanaman penghasil biji unsur ini berpengaruh terhadap pembagian sel. Dan
yang paling nyata ialah perannya terhadap munaikkan mutu tanaman sayuran dan tanaman
buah.
Kekurangan unsur boron paling nyata
tampak pada tepi-tepi daun yaitu gejala klorosis, mulai dari bagian bawah
daun. daun yang baru muncul terlihat kecil dan tanaman agak kerdil cabang
tumbuh sejajar. kuncup-kuncup mati dan berwarna hitam. Kekurangan unsur
ini menimbulkan penyakit fisiologis, khususnya pada atanaman sayur dan buah,
pada tanaman semangka biasanya ditandai dengan pertumbuhan batang muda yang
tegak berdiri, ruas pendek, daun mengecil, dan bila terkena angin batang muda
tersebut mudah patah dan mengeluarkan cairan berwarna kecoklatan, pada tanaman
sayur dan buah kekurangan unsur bini agak sulit dibedakan dengan tanaman
yang terkena serangan virus. Dan pada tanaman jagung kekurangan unsur ini bisa
mengakibaatkan tongkol tanpa biji sama sekali ( mirip jagung yang tidak
terbuahi)
7. Klor (Cl)
Klor merupakan unsure
yang diserap dalam bentuk ion Cl- oleh akar tanaman dan dapat diserap pula
berupa gas atau larutan oleh bagian atas tanaman, misalnya daun. Kadar Cl dalam
tanaman sekitar 2000-20.000 ppm berat tanaman kering. Kadar Cl yang terbaik
pada tanaman adalah antara 340-1200 ppm dan dianggap masih dalam kisaran hara
mikro. Klor dalam tanah tidak diikat oleh mineral, sehingga sangat mobil dan
mudah tercuci oleh air draiinase. Sumber Cl sering berasal dari air hujan, oleh
karena itu, hara Cl kebanyakan bukan menimbulkan defisiensi, tetapi justru
menimbulkan masalah keracunan tanaman.
Klor berfungsi sebagai
pemindah hara tanaman, meningkatkan osmose sel, mencegah kehilangan air yang
tidak seimbang, memperbaiki penyerapan ion lain,untuk tanaman kelapa dan kelapa
sawit dianggap hara makro yang penting. Juga berperan dalam fotosistem II dari
proses fotosintesis, khususnya dalam evolusi oksigen.
Adapun dampak akibat
defisiensi klor adalah antara lain : pola percabangan akar abnormal, gejala
wilting (daun lemah dan layu), warna keemasan (bronzing) pada daun, pada
tanaman kol daun berbentuk mangkuk.
KESIMPULAN
Setiap tanaman membutuhkan makan yang disebut unsure
hara. Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan tanaman, unsure hara terbagi atas dua
kategori yaitu unsure hara makro dan unsure hara mikro. Setiap unsure sangat
penting bagi tanaman, karena setiap unsure hara tersebut memiliki fungsinya
tersendiri bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Walupun unsure hara
tersebut sangat penting bagi tanaman, jumlah hara yang diserap tanaman sesuai
dengan jumlah yang dibutuhkan tanaman. Kelebihan maupun kekurangan unsure hara
tersebut tidak baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Ardi, Rio. 2007.
Unsure Hara Makro dan Mikro Dalam Tanah. [terhubung berkala]. http://rioardi.wordpress.com/2007/09/03/unsur-hara-dalam-tanah-makro-dan-mikro/. (23
Desember 2011)
Yusuf, Tohari.
2009. Unsur Hara dan Fungsinya. [terhubung berkala]. http://tohariyusuf.wordpress.com/2009/04/04/unsur-hara-dan-fungsinya/.
(23 Desember 2011)
Wahono, Haikal.
2011. Identifikasi Gejala Defisiensi dan Kelebihan Unsur Hara Mikro Pada
Tanaman. [terhubung berkala]. http://haikalblog.blogspot.com/2011/05/11/identifikasi_gejalah_defisiensi_dan_kelebihan_unsur_hara_mikro_pada_tanaman.html. (22 Desember
2011)
karbon sama oksigen mana mas broo?
BalasHapusPUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO
BalasHapusmenyediakan micro mineral - 36 untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www TOKOPEDIA.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro