Senin, 16 April 2012

Analisis Hubungan TMA (Tinggi Muka Air) dengan Debit Sungai dan Analisis Hubungan Debit Sungai dengan Beban Endapan Serta Analisis Hidrograf


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dalam pengolahan suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) harus memperhatikan badan air DAS tersebut. Karena pegelolaan DAS akan sangat berpengaruh pada badan airnya. Pengolahan DAS yang salah akan berdampak pada keberlansungan badan air (sungai), yaitu fluktuasi debit air yang sangat tinggi serat bekurangnya daya tampung sungai. Berkurangnya daya tampung sungai disebabkan oleh pendangkalan sungai atau badan air akibat sedimentasi partikel-partikel tanah yang dibawa oleh aliran air.
Sedimentasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu tinggat erosi pada hulu, debit sungai dan lain-lain. Debit sungai adalah volume air yang mengalir per satuan waktu. Dalam perhitungan debit sungai yang dilakukan pada titik outlet tertentu, data yang dibutuhkan berupa laju aliran sungai dan luas penampang melintang outlet itu sendiri. Dengan demikian, variable yang mempengaruhi debit sungai adalah laju aliran, lebar sungai, tinggi muka air (TMA) pada outlet, dan faktor-faktor kecil lainnya.
Sedangkan beban sedimentasi yang terjadi di badan sungai juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor utama yang mempengaruhi beban sedimentasi adalah debit sungai dan konsentrasi sedimen yang dibawa oleh aliran sungai tersebut.
Untuk mempermudah dugaan data debit sungai, maka dilakukan permodelan antara salah satu faktor yang mempengaruhi debit aliran pada suatu outlet yaitu mengaitkan antara tinggi muka air dengan debit suangai. Serta untuk menduga beban sedimen suatu sungai juga bisa dilakukan dengan permodelan antara faktor yang mempengaruhi yaitu debit sungai dengan beban sedimen.
Dalam menganalisis suatu daerah aliran sungai DAS, apakah DAS tersebut baik, maka dilakukan analisis hidrograf. Analisis hidrograf ini merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menghitung aliran permukaan lansung (Direct run off)

1.2  Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah:
1.      Membuat model yang menghubungkan antara tinggi muka air (TMA) sungai dengan debitnya.
2.      Membuat model yang menghubungkan antara debit sengai dengan beban endapan pada sungai tersebut.
3.      Mampu menganalisis grafik hidrograf.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lengkung aliran debit (Discharge Rating Curve), adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara tinggi muka air dan debit pada lokasi penampang sungai tertentu. Debit sungai adalah volume air yang melalui penampang basah sungai dalam satuan waktu tertentu, biasanya dinyatakan dalam satuan m3/detik atau l/detik. Lengkung aliran dibuat berdasarkan data pengukuran aliran yang dilaksanakan pada muka air dan waktu yang berbeda-beda. Kemudian data pengukuranan aliran tersebut digambarkan pada kertas arithmatik atau kertas logaritmik, tergantung pada kondisi lokasi yang bersangkutan. Tinggi muka air digambarkan pada sumbu vertikal sedang debit sumbu horizontal. Lengkung aliran disamping berguna untuk dipakai sebagai dasar penentuan besarnya debit sungai di lokasi dan tinggi muka air pada periode waktu tertentu, juga dapat digunakan untuk mengetahui adanya perubahan sifat fisik dan sifat hidraulis dari lokasi penampang sungai yang bersangkutan  (Suryatmojo, 2006).
Sedimen-discharge rating adalah metode kurva dikenal dalam memprediksi debit sedimen tersuspensi. Korelasi biasanya dikembangkan sebagai hubungan antara muatan sedimentasi dan debit. Idealnya, yang diukur debit dan konsentrasi sedimen dilakukan terus menerus, sebagai beban ditangguhkan sedimen lebih tergantung pada sumber, yaitu tingkat erosi pada daerah tangkapan air daripada sungai hidrolik. Dalam prakteknya, debit dan konsentrasi sedimen dilakukan sebentar-sebentar atau di tempat, karena memakan waktu dan biaya. Oleh karena itu, penggunaan kurva debit sedimen-rating untuk memprediksi sedimentasi dapat menghasilkan kesalahan. (Wulandari, 2004).
Menurut Walling (1977) dalam Fan dan Morris (1997), menyatakan bahwa pemakaian rating curve yang diturunkan dari data konsentrasi sedimen dan debit aliran sesaat digabungkan dengan rangkaian data debit harian rata-rata akan menghasilkan perkiraan hasil sedimen (sediment yield) lebih kecil 50 persen untuk aliran yang terkecil. Hal ini dikarenakan aliran harian rata-rata tidak mewakili debit puncak.
Hidrograf adalah grafik yang menggambarkan hubungan antara unsur-unsur aliran (tinggi dan debit) dengan waktu (stage hydrograph, ducharge hydrograph). Hidrograf merupakan dari responsi dari hujan yang terjadi. Kurva ini memberikan gambaran mengenai berbagai kondisi yang ada di suatu daerah pada waktu yang bersamaan (Iqbal, 2009). Hidrograf satuan merupakan salah satu metode yang masih banyak diterapkan untuk prakiraan banjir rancangan. Metode hidrograf satuan merupakan metode yang sederhana, mudah dalam penerapannya, dan memberikan hasil prakiraan hidrograf banjir yang relatif akurat (Sujono 2007).
BAB III
METODOLOGI
3.1  Waktu dan Tempat
Praktikum Analisis Hubungan TMA (Tinggi Muka Air) dengan Debit Sungai dan Analisis Hubungan Debit Sungai dengan Beban Endapan Serta Analisis Hidrograf ini dilakukan pada hari Rabu tanggal 7 Desember 2011 pada pukul 14.00-17.00 WIB yang bertempat di ruang A4 Sosial Ekonomi Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan IPB

3.2  Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah
1.      Data sekunder
2.      Laptop (ms. Excel)
3.3  Langkah Kerja
Langkah yang dilakukan dalam praktikum kali ini adalah :
1.      Mencari hubungan antara Q dengan TMA
2.      Mencari hubungan antara Q dengan QS
3.      Menentukan debit maksimum
4.      menetukan direct runoff
5.      Menentukan Vtotal DRO
6.      Menetukan tebal DRO
7.      Menentukan koefisien run off
8.      Menetukan hidrograf satuan

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Hasil
Tabel 1  Hubungan Tinggi Muka Air (TMA) dengan Debit Sungai (Q)  [R2 = 1]
No
TMA (meter)
Q = 220.9TMA1.5663 (m3/s)
1
0.13
9.044
2
0.21
19.168
3
0.19
16.387
4
0.18
15.057
5
0.14
10.157
6
0.14
10.157
7
0.12
7.978
8
0.14
10.157
9
0.2
17.758
10
0.18
15.057
11
0.17
13.767
12
0.18
15.057
13
0.17
13.767
14
0.17
13.767
Grafik 1. Rating curve
Tabel 2  Hubungan Debit Sungai (Q) dengan Beban Endapan (Qs) [R2 = 0.8936]
No
Debit Sungai (m3/s)
Qs = 0.0044Q1.9965 (ton/hari)
1
9.044
0.357
2
19.168
1.600
3
16.387
1.170
4
15.057
0.988
5
10.157
0.450
6
10.157
0.450
7
7.978
0.278
8
10.157
0.450
9
17.758
1.374
10
15.057
0.988
11
13.767
0.826
12
15.057
0.988
13
13.767
0.826
14
13.767
0.826

Grafik 2  sediment discharge rating curve




Grafik 3  Grafik Hidrograf
2.2 Pembahasan
Dari analisis data yang dilakukan pada data, untuk permodelan yang menghubungkan antara tinggi muka air (TMA) dengan debit sungai maning. Dengan menggunakan rating curve, diperoleh model persamaan yang menghubungkan antara debit sungai (Q) dengan tinggi muka air (TMA), yaitu Q = 220.9TMA1.5663 dan dengan R2 = 1 atau 100%. Dengan demikian, dengan menggunakan model persamaan tersebut tinggi muka air (TMA) sangat dapat digunakan untuk menduga besar debit sungai (m3/s pada outlet dimana data tersebut diambil.
Pada pemodelan yang menghubungkan antara debit sungai degan beban endapan pada sungai. Dengan menggunakan rating curve, diperoleh  model persamaan yang menghungkan beban endapa (Qs) dengan debit sungai (Q), yaitu Qs = 0.0044Q1.9965 dan dengan R2 = 0.8936 atau 89.36%. Hal ini menunjukkan bahwa debit sungai bisa digunakan untuk menduga besarnya beban endapan ton/hari), namun harus dilakukan pengoreksian atau penambahan variable lainnya.
pada praktikum analisis grafik hidrograf ini dilakukan pada DAS yang memiliki luas 576.500 m2. Dari grafik historaf tersebut dapat dilihat bahwa  puncak dari direct run off (DRO) terjadi secara bersamaan dengan curah hujan tertinggi. Walaupun pada hari hujan kedua memiliki curah hujan yang lebih rendah dari hari hujan pertama, namun DRO yang terjadi tetap menunjukkan peningkatan dari hari pertama hujan ke hari kedua hujan. Hal ini disebabkan oleh, DRO untuk mencapai outlet membutuhkan waktu lebih dari satu hari. Sedangkan pada hari hari keenam hujan dengan hari ketujuh hujan diselingi oleh satu hari tanpa hujan, hal ini menyebabkan DRO mulai stabil pada awal hari hujan ketujuh. Dan dari data yang diperoleh didapat koefisien run off sebesar 0.148184.

KESIMPULAN

Pada praktikum ini, praktikan telah berhasil membuat model persamaan  dengan menggunakan metode rating curve yang menghubungkan antara tinggi muka air (TMA) dengan debit sungai (Q) dan memperoleh R2 = 1. Hal ini menunjukkan bahwa tinggi muka air sangat dapat digunakan untuk menduga besar debit sungai. Selain itu, praktikan juga telah berhasil membuat model  persamaan tang menghubungkan debit sungai (Q) dengan beban endapan sungai (Qs) dan memperoleh R2 = 0.8936. hal ini juga menunjukkan bahwa debit  sungai dapat menduga besar beban endapan yang terjadi pada sungai tersebut. Dan praktikan telah mampu menganalisis grafik hidrograf.





















DAFTAR PUSTAKA

Iqbal, M. 2009. Hidrograf. [terhubung berhala]. http://sipil-inside.blogspot.com/2009/10/hidrograf.html. (12 November 2011)
Morris, Gregory L. and Jiahua Fan (1998), Reservoir Sedimentation Handbook : Design and Management of Dams, Reservoirs, and Watersheds for Sustainable Use, McGraw-Hill Company.
Suryatmadjo, Hatma. 2007. Metode Pengukuran Debit Aliran. http://mayong.staff.ugm.ac.id/site/?page_id=110.  Diakses pada tanggal 10 Desember 2011.

Wulandari, A.  2004. EVALUASI PENGGUNAAN LENGKUNG LAJU DEBIT-SEDIMEN (SEDIMENT-DISCHARGE RATING CURVE) UNTUK MEMPREDIKSI SEDIMEN LAYANG. [terhubung berkala]. http://eprints.undip.ac.id/4670/. (13 November 2011)























Lampiran

Tabel tabulasi data perhitungan debit sungai dan beban endapan
No
Tanggal Hujan
S
t
waktu
v Pelampung
λ
g
V air
TMA
A
P
Q
(m)
1
2
3
rata-rata
(m/s)
(m/s)
(m)
(m^2)
(m)
(M^3/s)
1
18-Jul-10
11
13
12
13
12.66667
0.86842
0.03846
0.99558
0.86459
0.13
0.117
2.06
0.101156
2
19-Jul-10
11
9
9
9
9.00000
1.22222
0.02381
0.99550
1.21672
0.21
0.189
2.22
0.22996
3
19-Jul-10
11
10
10
10
10.00000
1.10000
0.02632
0.99551
1.09506
0.19
0.171
2.18
0.187256
4
19-Jul-10
11
11
10
11
10.66667
1.03125
0.02778
0.99552
1.02663
0.18
0.162
2.16
0.166314
5
4-Aug-10
11
11
11
12
11.33333
0.97059
0.03571
0.99557
0.96629
0.14
0.126
2.08
0.121752
6
4-Aug-10
11
13
12
12
12.33333
0.89189
0.03571
0.99557
0.88794
0.14
0.126
2.08
0.11188
7
9-Aug-10
11
14
13
13
13.33333
0.82500
0.04167
0.99560
0.82137
0.12
0.108
2.04
0.088708
8
11-Aug-10
11
11
12
12
11.66667
0.94286
0.03571
0.99557
0.93868
0.14
0.126
2.08
0.118273
9
20-Aug-10
11
9
9
9
9.00000
1.22222
0.02500
0.99551
1.21673
0.2
0.18
2.200
0.219011
10
21-Aug-10
11
9
10
9
9.33333
1.17857
0.02778
0.99552
1.17329
0.18
0.162
2.160
0.190073
11
22-Aug-10
11
9
9
10
9.33333
1.17857
0.02941
0.99553
1.17330
0.17
0.153
2.140
0.179515
12
23-Aug-10
11
9
10
10
9.66667
1.13793
0.02778
0.99552
1.13283
0.18
0.162
2.160
0.183519
13
24-Aug-10
11
10
10
10
10.00000
1.10000
0.02941
0.99553
1.09508
0.17
0.153
2.140
0.167548
14
25-Aug-10
11
10
9
9
9.33333
1.17857
0.02941
0.99553
1.17330
0.17
0.153
2.140
0.179515





No
Hari hujan
N Beton
(A/P)^2/3
S^0.5
V Manning
Q Manning
Cs(ppm)atau (mg/l)
Q Persamaan
Qs
Qs persamaan
(m3/s)
(ton/hari)
(ton/hari)
1
18-Jul-10
0.025
0.1478
13.0779
77.29
9.043
54.324
9.044
0.474787
0.357
2
19-Jul-10
0.025
0.1935
13.0779
101.24
19.134
84.5
19.168
1.678892
1.600
3
19-Jul-10
0.025
0.1832
13.0779
95.86
16.392
73
16.387
1.181061
1.170
4
19-Jul-10
0.025
0.1778
13.0779
93.03
15.071
63.2
15.057
0.908156
0.988
5
4-Aug-10
0.025
0.1542
13.0779
80.69
10.167
49.74
10.157
0.523234
0.450
6
4-Aug-10
0.025
0.1542
13.0779
80.69
10.167
32.34
10.157
0.312613
0.450
7
9-Aug-10
0.025
0.1410
13.0779
73.76
7.966
37
7.978
0.283582
0.278
8
11-Aug-10
0.025
0.1542
13.0779
80.69
10.167
46.27
10.157
0.472825
0.450
9
20-Aug-10
0.025
0.1885
13.0779
98.59
17.746
82.7
17.758
1.564896
1.374
10
21-Aug-10
0.025
0.1778
13.0779
93.03
15.071
79.76
15.057
1.309846
0.988
11
22-Aug-10
0.025
0.1723
13.0779
90.11
13.787
45.88
13.767
0.711605
0.826
12
23-Aug-10
0.025
0.1778
13.0779
93.03
15.071
66.9
15.057
1.06077
0.988
13
24-Aug-10
0.025
0.1723
13.0779
90.11
13.787
45.7
13.767
0.661559
0.826
14
25-Aug-10
0.025
0.1723
13.0779
90.11
13.787
46.4
13.767
0.71967
0.826


Tabel tabulasi data perhitungan hidrograf
tanggal
CH (mm)
Q (m3/s)
BF (m3/s)
DRO (m3/s)
VDRO (m3)
Tebal DRO
Hidrograf satuan
5/4/2008
19.8
0.020295
0.020295
0
0
0
0
6/4/2008
11.5
0.029178
0.020295
0.008883
767.4912
1.3312944
0.000617996
7/4/2008
30.5
0.050444
0.020295
0.030149
2604.8736
4.5184278
0.002097486
8/4/2008
15.7
0.039254
0.020295
0.018959
1638.0576
2.8413835
0.00131899
9/4/2008
11
0.039254
0.020295
0.018959
1638.0576
2.8413835
0.00131899
10/4/2008
6
0.039254
0.020295
0.018959
1638.0576
2.8413835
0.00131899
12/4/2008
2.5
0.020295
0.020295
0
0
0
0
total
97
0.237974
0.142065
0.095909
8286.5376
14.373873
0.006672454
 Luas DAS 576500 m2
Koefisien run off DAS 0.148184

1 komentar:

  1. uraian yg disampaikan simple dan tuntas. terima kasih mas Adly Firma telah berbagi ilmu dengan sesamanya, yang tentunya sangat bermanfaat terutama bagi kami-kami yang berkecimpung dalam pengelolaan sumber daya air. semoga kebaikan mas menjadi ladang amal yang akan mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Pemurah.

    BalasHapus